Kamis, 29 November 2012

Tugas : 3 Strategi produk


Tugas : 3                                  MANAJEMEN PEMASARAN
DI SUSUN
O
L
E
H

                                  NAMA  : TENDIEN WONERENGGA
                                             NIM      : E 1112210
                             KLS      : REGULER (KONVERSI)
A.
            1.Manufacturers Brand adalah atau merek perusahaan adalah merek yang dimiliki oleh suatu perusahaan yang memproduksi produk atau jasa.
Contohnya : seperti soffel, capilanos, ultraflu, so klin, philips, tessa, benq, faster, nintendo wii, vit, vitacharm, vitacimin, dan lain-lain.

2. Private Brand adalah  atau merek pribadi adalah merek yang dimiliki oleh distributor Atau pedagang dari produk atau jasa seperti.
Contohnya :  zyrex ubud yang menjual laptop cloud everex, hipermarket giant yang menjual kapas merek giant, carrefour yang menjual produk elektrinik dengan merek bluesky, supermarket hero yang menjual gula dengan merek hero, dan lain sebagainya.
3. Lisensed Brand adalah perrusahaan membayar sebesar fee tertentu untuk hak menggunakan nama merek atau simbol yang sebelumnya telah dikembangkan oleh produsen lain.
4. Sponsor adalah perusahaan yang memberikan atau menyediakan total dana / produksi yang dibutuhkan.  Kompensasi dari sponsor tunggal adalad 100% dari jumlah kekurangan dana, yaitu Rp 5.243.000,00. Adapun media kontraprestasi yang ditawarkan.
Contohnya:
 Pihak sponsor berhak mendapatkan posisi sebagai penyelenggara acara yang bekerjasama dengan       panitia dalam materi yang akan dipersiapakan oleh panitia, seperti yang tertulis dalam proposal.
 Pihak sponsor berhak memdominasi nuansa (branding perusahaan) dalam outlet promotion media yang berupa indoor maupun outdoor antara lain : poster,leaflet, spanduk, radio, dan lain-lain.

5. Co- Branding adalah fenomena baru dalam dunia pemasaran, dimana dua perusahaan atau lebih bergabung dan melakukan segala macam aktivitas untuk memberikan nilai tambah atas produk hasilco-brandmgtersebut.
Contoh kalimat:
  • Sebaliknya apabila kinerja atribut-atribut produk tersebut tidak sesuai atau jauh di bawah harapan konsumen, maka sikap konsumen negatif yang berarti co-brandmg tersebut tidak mampu meningkatkan citra produk.
  • Tetapi ingredient brand yang paling spektakuler adalah Intel dengan program co-branding-nya yang sangat terkenal : Intel Inside.
  • Kerjasama penerbitan kartu co-branding yang akan segera direalisasikan ini merupakan salah satu aliansi strategis yang dilakukan oleh kedua perusahaan untuk dapat memperluas pasar, mendorong program loyalitas pelanggan yang tentunya secara tidak langsung akan menciptakan pertumbuhan positif atas bisnis yang pada akhirnya akan meningkatkan profitabilitas kedua belah pihak.



B. KLASIFIKASI PRODUK KONSUMEN
Barang industri merupakan suatu  jenis produk yang masih memerlukan pemrosesan lebih lanjut untuk mendapatkan suatu manfaat tertentu. Biasanya hasil pemrosesan dari barang industri diperjual belikan kembali.
Menurut Kotler (2002, p.451), ”barang konsumen adalah barang yang dikonsumsi untuk kepentingan konsumen akhir sendiri (individu dan rumah tangga), bukan untuk tujuan bisnis”. Pada umumnya barang konsumen dibedakan menjadi empat jenis :
1.      Convenience product Merupakan barang yang pada umumnya memiliki frekuensi pembelian tinggi (sering dibeli), dibutuhkan dalam waktu segera, dan hanya memerlukan usaha yang minimum (sangat kecil) dalam pembandingan dan pembeliannya. Contohnya antara lain produk tembakau, sabun, surat kabar, dan sebagainya.
2.      Shopping product Barang-barang yang dalam proses pemilihan dan pembeliannya dibandingkan oleh konsumen diantara berbagai alternatif yang tersedia. Contohnya alat-alat rumah tangga, pakaian, furniture, mobil bekas dan lainnya.
3.      Specialty product
Barang-barang yang memiliki karakteristik dan/atau identifikasi merek yang unik dimana sekelompok konsumen bersedia melakukan usaha khusus untuk membelinya. Misalnya mobil Lamborghini, pakaian rancangan orang terkenal, kamera Nikon dan sebagainya.
4.      Unsought product
Merupakan barang-barang yang tidak diketahui konsumen atau kalaupun sudah diketahui, tetapi pada umumnya belum terpikirkan untuk membelinya. Contohnya asuransi jiwa, ensiklopedia, tanah kuburan dan sebagainya.

C. Hirarki Merek Klasifikasi Produk Konsumen

1. individual branding adalah memberi merek berbeda pada produk baru seperti pada deterjen surf dan rinso dari unilever untuk membidik segmen pasar yang berbeda seperti halnya pada wings yang memproduksi deterjen merek so klin dan daia untuk segmen pasar yang beda.

2. Family Branding adalah memberi merek yang sama pada beberapa produk dengan alasan mendompleng merek yang sudah ada dan dikenal mesyarakat. Contoh famili branding yakni seperti merek gery yang merupakan grup dari garudafood yang mengeluarkan banyak produk berbeda dengan merek utama gery seperti gery saluut, gery soes, gery toya toya, dan lain sebagainya. Contoh lain misalnya yaitu seperti motor suzuki yang mengeluarkan varian motor suzuki smash, suzuki sky wave, suzuki spin, suzuki thunder, suzuki arashi, suzuki shodun ,suzuki satria, dan lain-lain.
3. Corporate Brand pada dasarnya adalah sebuah "janji" – baik janji yang bersifat rasional maupun emosional. Janji tersebut hanya akan dipercaya jika berasal dari orang yang memiliki integritas. Jika orang tersebut selalu berubah pendirian atau tidak percaya diri dengan apa yang sudah mereka janjikan, maka kredibilitas orang tersebut dipertanyakan. Sehingga, di masa yang akan datang, sebuah perusahaan yang ideal hanya akan terdiri orang-orang yang percaya akan visi perusahaan tersebut – mendukung terbentuknya brand perusahaan yang merupakan pernyataan janji.
Corporate brand juga dapat berfungsi sebagai alat kepemimpinan yang efektif. Dari pengalaman sebagai konsultan di berbagai perusahaan, saya melihat betapa sulitnya berkomunikasi dengan ribuan karyawan dalam sebuah organisasi. Semua orang yang saya temui - baik dari jajaran manajemen tingkat atas sampai bawah, dari induk perusahaan sampai cabang dan anak perusahaan - membuat saya semakin percaya bahwa sebuah organisasi, apapun jenisnya, merupakan sebuah kesatuan yang tidak homogen. Corporate brand dapat berfungsi sebagai jembatan penyelarasan bagi berbagai perbedaan tersebut.
4. Modifier adalah sebuah frase atau klausa yang secara grammatical tidak berhubungan dengan apa yang dimaksudkan. Masalah yang paling umum adalah dengan Adjective Participial Phrase, khususnya ketika berada di awal kalimat.  Masalah-masalah dengan Dangling Modifiers.
Ada 2 (dua) jenis masalah dengan Dangling Modifiers:
Pronoun sering tidak digunakan, sehingga frase pembuka kalimat tidak menjelaskan kata-kata yang mengikutinya.
  • Tidak Jelas: Running across the street, the bus left.Frase atau kata dalam sebuah kalimat terlalu jauh dari kata yang menjelaskannya.
  • Tidak Jelas: A dependable car, the family decided to buy the mini-va

Tidak ada komentar:

Posting Komentar